KSEI Catat Kenaikan Investor Selama Tahun 2025, Ternyata Instrumen Investasi Ini yang Paling Banyak Diminati

  • Super Administrator
  • 31 Desember 2025
  • Default Publisher Publish by: Super Administrator

Riwara.id – Menjelang akhir tahun 2025, Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI mulai menganalisa pertumbuhan investor sepanjang tahun 2025. Dari hasil analisa yang dilakukan ternyata banyak investor lebih memilih intrumen investasi jenis ini.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat lonjakan pertumbuhan investor sepanjang tahun 2025 sebesar 35 persen. Hingga 19 Desember 2025, jumlah investor pasar modal telah menyentuh angka 20.129.679 SID.

Dilansir Riwara.id dari laman KSEI, Senin, 29 Desember 2025, Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, merinci pertumbuhan jumlah investor tertinggi dapat dilihat dari instrumen investasinya. Berdasarkan data yang ia paparkan, pertumbuhan investor tertinggi terjadi pada instrumen investasi reksadana yang naik 35 persen ke 18.990.746 SID.

Sementara investor saham, tumbuh 33 persen hingga 19 Desember 2025 menjadi 8.504.076. Meski begitu, Samsul mengatakan sebagian investor di reksadana juga bagian dari pelaku investasi di pasar modal.

"Investor yang paling banyak adalah investor di reksadana, yaitu 18.990.000 artinya itu beririsan. Jadi sebagian dari investor tersebut juga investor equity (pasar saham) yaitu di 8.504.000," ungkapnya.

Kemudian pertumbuhan terkecil terjadi pada investor Surat Berharga Negara (SBN) yang naik 17 persen menjadi 1.405.712. Secara keseluruhan Single Investor Identification (SID), tercatat sebanyak 24.925.649.

"Kemudian ada juga investor SBN kita administrasikan yang 1,4 juta," jelasnya.

Berdasarkan sebaran wilayah, pulau Jawa masih mendominasi sebaran jumlah investor sebanyak 68,91% dengan nilai aset sebesar Rp 6.400,59 triliun atau sekitar 94,42% dari total kesel uruhan di Indonesia.

 Di posisi kedua, daerah dengan jumlah investor terbanyak ada di pulau Sumat era sebanyak 16,29% dengan nilai aset Rp 138,57 triliun atau sekitar 2,04% dari total keseluruhan aset.

"Pulau Jawa ini sepertinya terjadi penurunan jika dibandingkan tahun 2024 besar 69,3%, Sementara saat ini adalah 68,9%. Nah ini mungkin disebabkan bukan hanya karena penurunan, mungkin karena terjadinya perubahan tren pembukaan rekening atau partisipasi investor dengan mungkin naiknya investor misalnya di Sumatera, dari tahun lalu hanya 15,4% sekarang sudah menjadi 16,29% denga n total aset Sumatera Rp 110 triliun," paparnya.***

Menjelang akhir tahun 2025, Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI mulai menganalisa pertumbuhan investor sepanjang tahun 2025. Dari hasil analisa yang dilakukan ternyata banyak investor lebih memilih intrumen investasi jenis ini.

Foto Default
Author : Super Administrator

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Excepturi doloribus unde molestias laborum delectus adipisci, eos repellat in debitis cum impedit numquam, architecto, facilis.

Topic News